APA YANG BISA DIAMBIL DARI
PEMANGGILAN RICKIE LAMBERT KE TIMNAS INGGRIS?
Rickie Lambert dipanggil
Roy Hodgson untuk memperkuat Timnas Inggris melawan Skotlandia. Begitu mention
yang masuk ke akun twiter yang saya kelola kemarin malam. “Akhirnya”, hanya itu
kata yang terlintas di pikiran saya ketika membaca berita resmi dari FA
tersebut. Setelah menjadi Orang Inggris yang mencetak gol paling banyak di
musim debutnya di EPL, fans sepakbola awam dan khususnya fans Southampton
banyak yang mengharapkan Rickie dipanggil Timnas. Namun, begitu banyak
pertandingan kualifikasi Piala Dunia Timnas Inggris ataupun yang ‘hanya’
bertajuk persahabatan dilewatkan Roy Hodgson dengan tidak memanggil Rickie
Lambert. Kecewa, tapi kecewa saya disini lebih karena kenapa Roy tidak mencoba
memanggil pemain dari klub semenjana seperti Rickie alih-alih memanggil
‘kekuatan terbaik’ mereka untuk menghadapi pertandingan-pertandingan yang
seharusnya bisa mereka menangi dengan mudah, seperti lawan San Marino atau
Moldova misalnya. Apa salahnya untuk mencoba sesuatu yang lain, iya kan?
Dan penantian itu berakhir
juga kemarin malam. Di tulisan ini, saya tidak akan membahas apakah seorang
Rickie Lambert pantas bermain untuk Timnas Inggris seperti yang ditanyakan
banyak fans sepakbola arus utama. Juga tidak akan membahas bahwa salah satu
alasan dia dipanggil Timnas karena barisan penyerang Timnas Inggris banyak
dilanda cedera. Disini akan saya bahas bagaimana Rickie Lambert, seorang journeyman di
kompetisi kasta bawah di Inggris, bisa mendapat debut panggilan ke Timnas
Inggris di usianya yang ke 31 tahun.
Buat
beberapa orang yang mengikuti karir Rickie Lambert dari awal, tentu saja akan
bilang bahwa pemanggilan ini merupakan buah kerja keras selama beberapa tahun
dari seorang Rickie Lambert. Diacuhkan bakatnya oleh akademi Liverpool, klub
kota kelahiran sekaligus klub favoritnya, lalu diputus kontraknya oleh
Blackpool saat remaja, membuat Rickie Lambert muda sempat menjadi buruh pabrik
bit sebelum ditawarkan bergabung ke klub Third Division (sekarangLeague
Two), Macclesfield tahun 2001. Mulai saat itu sampai dua belas tahun
berikutnya, Stockport, Rochdale, Bristol Rovers dan sekarang Southampton
merasakan gol-gol Rickie Lambert di segala level kompetisi, dari League Two
sampai EPL. Sebagai tambahan, Rickie menjadi top scorer League One dua
kali, dan sekali top scorer di Championship Division, kesemuanya
selama tiga musim berturut-turut.
Selain konsisten mencetak gol
di berbagai level kompetisi, Rickie Lambert juga mampu bertransformasi dari
seorang target man klasik menjadi pemain yang berlari ke kedua
sisi sayap dan melepas umpan. Bentuk adaptasinya terhadap taktik Southampton
itu juga menjadi kelebihan Rickie Lambert melihat karirnya yang banyak berkutat
di lower league yang lebih mengandalkan fisik daripada teknik.
Jangan lupakan juga etos kerja dan sikap dia selama di dalam maupun luar
lapangan. Rendah hati dan murah senyum saat di luar lapangan dan menjadi pemain
yang paling bersemangat dan memiliki etos kerja paling tinggi di dalam
lapangan.
Saya tidak terlalu
berekspektasi Rickie Lambert dimainkan Hodgson saat pertandingan lawan
Skotlandia pada Rabu depan, apalagi berharap dia akan dipanggil ke Piala Dunia
2014 di Brazil (tentu saja kalau Inggris lolos kualifikasi). Namun, semoga saja
Rickie bisa mengambil kesempatan yang tergolong langka ini untuk memotivasi
dirinya untuk bermain lebih baik dan mencetak gol lebih banyak lagi. Dan dengan
sendirinya, seorang Rickie Lambert akan menginspirasi pemain-pemain muda
Inggris dari lower league di luar sana bahwa dengan kerja
keras dan tidak cepat puas diri, mereka dapat memperkuat Timnas Inggris. Ah,
seperti lirik frase pertama lagu ‘Chances’ milik band Athlete yang saya dengar
saat menulis artikel ini, “Take all the chances while you can, never know
when they’ll pass you by”. Klise memang.
At last, selamat buat Rickie
Lambert buat pemanggilan ke Timnas Inggris, dan juga kelahiran putri pertamanya
di hari bersamaan. What a happy day for him!
@bigpad
-Saints Indo untuk Medio Club-
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !